• Twitter
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • Youtube

Wednesday, September 26, 2018

Statistika dan Matematika



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pada era globalisasi ini , hampir semua bidang tidak terlepas dengan menggunakan angka, data dan fakta, hal ini menunjukkan pada pembelajaran matematika dan statistika. Meskipun begitu masih banyak segelintir orang tidak dapat membedakan antara statistika dan matematika dan mengatakan bahwa statistika adalah bagian dari matematika. Oleh karena itu makalah kami ini akan membahas tentang ‘’Statistika dan Matematika’’terutama dalam segi perbedaannya.

Statistika sendiri adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Statistika sebagai sarana mengembangkan cara berpikir logis, lebih dari itu statistika mengembangkan berpikir secara ilmiah untuk merencanakan (forcasting) penyelidikan, menyimpulkan dan membuat keputusan yang teliti dan meyakinkan. Baik disadari atau tidak, statistika merupakan bagian substansi dari latihan profesional dan menjadi landasan dari kegiatan-kegiatan penelitian.

Sedangkan Matematika adalah ilmu tentang bilangan dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya yang  mencangkup segala bentuk prosedur operasional yang digunakan dalam menyelesaikan masalah mengenai bilangan. Seorang yang ahli dalam statistika disebut statistikawan sedangkan seorang ahli di  bidang matematika di sebut sebagai Matematikawan atau matematikus. merupakan salah satu ilmu yang banyak di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Baik secara umum maupun secara khusus. Secara umum matematika di gunakan dalam transaksi perdangangan, pertukangan, dll. Hampir di setiap aspek kehidupan ilmu matematika yang di terapkan.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah kami yaitu :
1.      Bagaimana sejarah statistika dan matematika?
2.      Apa itu statistika dan matematika?
3.      Apa perbedaan mendasar antara statistika dan matematika?
4.      Bagaimana orientasi statistikawan dan matematikawan?
5.      Bagaimana sinergi antara statistika dan matematika?
6.      Apa peranan matematika dalam statistika?
7.      Bagaimana manfaat statistika dan matematika dalam suatu bidang ilmu?

C.    Tujuan Penulisan

Adapun tujuan utama dari penulisan makalah kami ini yaitu :
1.       Mengetahui sejarah statistika dan matematika
2.       Mengetahui apa itu statistika dan matematika
3.       Mengetahui perbedaan mendasar antara statistika dan matematika
4.       Mengetahui orientasi statistikawan dan matematikawan
5.       Mengetahui sinergi antara statistika dan matematika
6.       Mengetahui peranan matematika dalam statistika
7.       Mengetahui Manfaat Statistika dan matematika dalam bidang ilmu
                                                                 
D.    Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini diharapkan memberikan tambahan wawasan bagi kelompok kami pribadi dan bagi  para pembaca pada umumnya mengenai materi statististika dan matematika terutama dalam hal perbedaan antara keduanya.
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pada era globalisasi ini , hampir semua bidang tidak terlepas dengan menggunakan angka, data dan fakta, hal ini menunjukkan pada pembelajaran matematika dan statistika. Meskipun begitu masih banyak segelintir orang tidak dapat membedakan antara statistika dan matematika dan mengatakan bahwa statistika adalah bagian dari matematika. Oleh karena itu makalah kami ini akan membahas tentang ‘’Statistika dan Matematika’’terutama dalam segi perbedaannya.

Statistika sendiri adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Statistika sebagai sarana mengembangkan cara berpikir logis, lebih dari itu statistika mengembangkan berpikir secara ilmiah untuk merencanakan (forcasting) penyelidikan, menyimpulkan dan membuat keputusan yang teliti dan meyakinkan. Baik disadari atau tidak, statistika merupakan bagian substansi dari latihan profesional dan menjadi landasan dari kegiatan-kegiatan penelitian.

Sedangkan Matematika adalah ilmu tentang bilangan dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya yang  mencangkup segala bentuk prosedur operasional yang digunakan dalam menyelesaikan masalah mengenai bilangan. Seorang yang ahli dalam statistika disebut statistikawan sedangkan seorang ahli di  bidang matematika di sebut sebagai Matematikawan atau matematikus. merupakan salah satu ilmu yang banyak di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Baik secara umum maupun secara khusus. Secara umum matematika di gunakan dalam transaksi perdangangan, pertukangan, dll. Hampir di setiap aspek kehidupan ilmu matematika yang di terapkan.





B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah kami yaitu :
1.      Bagaimana sejarah statistika dan matematika?
2.      Apa itu statistika dan matematika?
3.      Apa perbedaan mendasar antara statistika dan matematika?
4.      Bagaimana orientasi statistikawan dan matematikawan?
5.      Bagaimana sinergi antara statistika dan matematika?
6.      Apa peranan matematika dalam statistika?
7.      Bagaimana manfaat statistika dan matematika dalam suatu bidang ilmu?

C.    Tujuan Penulisan

Adapun tujuan utama dari penulisan makalah kami ini yaitu :
1.       Mengetahui sejarah statistika dan matematika
2.       Mengetahui apa itu statistika dan matematika
3.       Mengetahui perbedaan mendasar antara statistika dan matematika
4.       Mengetahui orientasi statistikawan dan matematikawan
5.       Mengetahui sinergi antara statistika dan matematika
6.       Mengetahui peranan matematika dalam statistika
7.       Mengetahui Manfaat Statistika dan matematika dalam bidang ilmu
                                                                 
D.    Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini diharapkan memberikan tambahan wawasan bagi kelompok kami pribadi dan bagi  para pembaca pada umumnya mengenai materi statististika dan matematika terutama dalam hal perbedaan antara keduanya.


 BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sejarah Statistika dan Matematika

1.      Sejarah statistika
Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah-istilah dalam bahasa latin modern statisticum collegium ("dewan negara") dan bahasa Italia statista ("negarawan" atau "politikus").
a.       Sejarah Perkembangan Statistika 1800 an
Pada tahun 1749 Gottfried Achenwall menggunakan Statistika dalam bahasa Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai ilmu tentang Negara (state). Pada awal abad ke-19 telah terjadi pergeseran arti menjadi “ilmu mengenai pengumpulan dan klasifikasi data“. Nama dan pengertian statistik pertama kali diperkenalkan dalam bahasa Inggris oleh Sir John Sinclair . Jadi statistika secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga administrasif dan pemerintahan. Pengumpulan data terus berlanjut, khususnya melalui sensus yang dilakukan secara teratur untuk memberi informasi kependudukan yang setiap saat. Pada tahun yang sama juga, tahun 1662 John Graunt mulai menerbitkan karya miliknya yaitu Observation on the bills of mortality. John Graunt merupakan orang pertama yang menyortir data ke dalam tabel. Dia juga membicarakan tentang reliabilitas data. John Graunt pula orang pertama yang mendemonstrasikan secara statistik bahwa jumlah dari pria dan wanita mendekati sama dan perbandingan jenis kelamin pada saat kelahiran stabil. Dia adalah orang pertama yang membentuk tabel hidup, yang membentuk kajian tentang asuransi jiwa secara matematik. Dari data yang terkumpul tersebut juga memicu lahirnya teknik pentabelan yang dilakukan oleh Edmon Halley pada tahun 1693. Seiring dengan perkembangan teori-teori probabilitas antara tahun 1713 – 1812, Galton yang semasa hidupnya menghasilkan 340 lebih tulisan dan buku, mempelajari fenomena korelasi dan regresi terhadap nilai rata-rata dan nilai tengah dan menggunakan metode statistik untuk mempelajari perbedaan pada sifat manusia dan warisan kecerdasan dengan menggunakan daftar pertanyaan-pertanyaan.

b.      Perkembangan Statistika Tahun 1900 an
Penemuan-penemuan tersebut memicu lahirnya statistika inferensial yang diawali oleh Pearson pada tahun 1900 dengan Chi Square Test. Selain Chi Square Test, dengan menggunakan korelasi dan regresi linear, Pearson membuat model 3 dimensi sebagai model pengumpulan data dalam penelitian di Departemen Sains Statistik. Selain itu juga Pearson menggunakan distribusi probabilitas sebagai dasar untuk teori statistic modern. Seorang kimiawan muda William Gosset atau yang lebih dikenal dengan panggilan “student” menggunakan ketidak cocokan penggunaan kurva normal untuk ukuran sampel kecil. Bersama seorang professor, ia merumuskan penemuannya pada tahun 1908. Ia menyebutnya dengan distribusi “student”. Penemuannya kurang mendapat perhatian terkecuali setelah dimasukkan ke dalam buku ajar statistika modern yang pertama yang ditulis oleh Sir Ronald Fisher 20 tahun kemudian. Pada tahun 1925, Fisher mempublikasikan buku yang berjudul Statistical Methods for Research Workers. Di buku tersebut, Fisher menuliskan mengenai ANAVA. 
Sekitar tahun 1943-1946 penemuan-penemuan baru muncul seperti yang diperkenalkan oleh Cramer dan M. G Kendall yang mengkaji metode non parametric dengan menggunakan statistika inferensi. Satatistika non parametric muncul karena kebutuhan berdasarkan syarat yang tidak terpenuhi oleh statistika parametric.  Pada tahun 1945 Frank Wilcoxon menemukan satu uji, yang kemudian lebih dikenal dengan uji Wilcoxon. Pada periode tahun 1950-1980 cakupan mengenai teori peluang dan statistic meningkat dengan munculnya bidang baru seperti teori antrian. William Feller mengembangkan topik-topik statistic tingkat lanjut seperti rantai markov
Pada tahun 1950, Rudolf Carnap menerbitkan risetnya yang berjudul Logical Fondation of Probabity yang berisi derajat informasi (degree of confirmation) dan frekuensi relatif. W.Edward Deming meneliti tentang kualiti control dan banyak perusahaan mengambil metode ini. Austin Bradford Hill mengembangkan statistik pada bidang kesehatan dan epidemiologi. Bradford mempelopori trial klinik random dan mendemonstrasikan hubungan antara kebiasaan merokok dengan penyakit kangker paru-paru. Quetelet mengaplikasikan teori peluang pada sensus.  Semenjak tahun 1970 keuangan menjadi bagian penting dari penerapan teori peluang. Ito mengembangkan kalkulus stokastik pada tahun 1940 dan diterapkan pada model Black-Scholes. Black dan Scholes memenangkan hadiah nobel pada bidang ekonomi. Periode tahun 1980an ditandai dengan mulainya penggunaan komputer dalam mengolah data statistik, dengan menggunakan komputer kita dapat menghemat waktu dalam mengolah data statistik, dan muncul aktifitas baru yang berkenaan dengan statistic. Tabel statistik menjadi lebih mudah dihasilkan, data yang besar dapat dengan mudah dianalisis secara mendalam dan lengkap.  Pada awal abad ke 20 ketika Student(1908) menulis tentang distribusi normal dan Yule (1926) tentang korelasi, mereka menggunakan sampling dan berfaedah dalam menghasilkan tabel, dengan komputer menerapkan percobaan Montecarlo menjadi mungkin. Percobaan montecarlo adalah cara standar untuk menyelidiki tingkah laku yang finit pada prosedur statistik. Semenjak tahun 1980 metode montecarlo sudah digunakan secara luas. Walker menekankan statistitika pada psikologi dan pendidikan         

2.      Sejarah Perkembangan Matematika  
Evolusi matematika dapat dipandang sebagai sederetan abstraksi yang selalu bertambah banyak, atau perkataan lainnya perluasan pokok masalah. Abstraksi mula-mula, yang juga berlaku pada banyak binatang, adalah tentang bilangan: pernyataan bahwa dua apel dan dua jeruk (sebagai contoh) memiliki jumlah yang sama. Selain mengetahui cara mencacah objek-objek fisika, manusia prasejarah juga mengenali cara mencacah besaran abstrak, seperti waktu, hari, musim, tahun. Aritmetika dasar (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) mengikuti secara alami.  Langkah selanjutnya memerlukan penulisan atau sistem lain untuk mencatatkan bilangan, semisal tali atau dawai bersimpul yang disebut quipu dipakai oleh bangsa Inca untuk menyimpan data numerik. Sistem bilangan ada banyak dan bermacam-macam, bilangan tertulis yang pertama diketahui ada di dalam naskah warisan Mesir Kuno di Kerajaan Tengah Mesir, Lembaran Matematika Rhind Sistem bilangan Maya.
Penggunaan terkuno matematika adalah di dalam perdagangan, pengukuran tanah, pelukisan, dan pola-pola penenunan dan pencatatan waktu dan tidak pernah berkembang luas hingga tahun 3000 SM ke muka ketika orang Babilonia dan Mesir Kuno mulai menggunakan aritmetika, aljabar, dan geometri untuk penghitungan pajak dan urusan keuangan lainnya, bangunan dan konstruksi, dan astronomi. Pengkajian matematika yang sistematis di dalam kebenarannya sendiri dimulai pada zaman Yunani Kuno antara tahun 600 dan 300 SM. Perkembangan Matematika dari zaman kuno hingga zaman pertengahan tidak ada perkembangan yang berarti dan mengalami kemandekan. Dimulai abad ke-16 atau masa Renaissance. Kemudian Matematika itu sendiri ternyata sudah dikenal sejak tahun 300 SM. Matematika adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para matematikawan mencari berbagai pola, merumuskan konjektur baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang bersesuaian.
Matematika sejak saat itu segera berkembang luas, dan terdapat interaksi bermanfaat antara matematika dan sains, menguntungkan kedua belah pihak. Penemuan-penemuan matematika dibuat sepanjang sejarah dan berlanjut hingga kini. Menurut Mikhail B. Sevryuk, pada Januari 2006 terbitan Bulletin of the American Mathematical Society, "Banyaknya makalah dan buku yang dilibatkan di dalam basis data Mathematical Reviews sejak 1940 (tahun pertama beroperasinya MR) kini melebihi 1,9 juta, dan melebihi 75 ribu artikel ditambahkan ke dalam basis data itu tiap tahun. Sebagian besar karya di samudera ini berisi teorema matematika baru beserta bukti-buktinya.
Melalui penggunaan penalaran logika dan abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan, pengukuran, dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda-benda fisika. Matematika praktis telah menjadi kegiatan manusia sejak adanya rekaman tertulis. Argumentasi kaku pertama muncul di dalam Matematika Yunani, terutama di dalam karya Euklides, Elemen. Matematika selalu berkembang, misalnya di Cina pada tahun 300 SM, di India pada tahun 100 M, dan di Arab pada tahun 800 M, hingga zaman Renaisans, ketika temuan baru matematika berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru yang mengarah pada peningkatan yang cepat di dalam laju penemuan matematika yang berlanjut hingga kini.

B.     Pengertian statistika dan matematika
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.
Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri. Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta hitung cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.
Matematika (dari bahasa Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká) adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para matematikawan mencari berbagai pola, merumuskan konjektur baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi yang ketat diturunkan dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang bersesuaian.
Terjadi perdebatan tentang apakah objek-objek matematika seperti bilangan dan titik sudah ada di semesta, jadi ditemukan, atau ciptaan manusia. Seorang matematikawan Benjamin Peirce menyebut matematika sebagai "ilmu yang menggambarkan simpulan-simpulan yang penting". Namun, walau matematika pada kenyataannya sangat bermanfaat bagi kehidupan, perkembangan sains dan teknologi, sampai upaya melestarikan alam, matematika hidup di alam gagasan, bukan di realita atau kenyataan. Dengan tepat, Albert Einstein menyatakan bahwa "sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan, mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan."[6] Makna dari "Matematika tak merujuk kepada kenyataan" menyampaikan pesan bahwa gagasan matematika itu ideal dan steril atau terhindar dari pengaruh manusia. Uniknya, kebebasannya dari kenyataan dan pengaruh manusia ini nantinya justru memungkinkan penyimpulan pernyataan bahwa semesta ini merupakan sebuah struktur matematika, menurut Max Tegmark. Jika kita percaya bahwa realita di luar semesta ini haruslah bebas dari pengaruh manusia, maka harus struktur matematika lah semesta itu.
Melalui penggunaan penalaran logika dan abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan, pengukuran, dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda-benda fisika. Matematika praktis mewujud dalam kegiatan manusia sejak adanya rekaman tertulis. Argumentasi matematika yang ketat pertama muncul di dalam Matematika Yunani, terutama di dalam karya Euklides, Elemen.

C.    Perbedaan Mendasar antara Statistika dan Matematika
Statistika dan matematika sering dikatakan sama namun berdasarkan artikel yang kami baca terdapat perbedaan yang mendasari bahwa keduanya berbeda yang Pertama, statistika lebih menekankan kepada penalaran induktif sedangkan matematika cenderung menggunakan penalaran deduktif. Matematika dikatakan deduktif karena beranjak dari aksioma dan teorema sehingga memunculkan penalaran-penalaran, model-model dan bukti baru berdasarkan aksioma dan teorema yang telah ada sebelumnya. Statistika, dengan situasi yang sama dan data yang sama pula bisa memberikan cara menganalisis yang berbeda dan memunculkan kesimpulan yang berbeda pula. Hal itu membutuhkan penalaran induktif, bekerja dengan randomisasi/pengacakan, pengambilan kesimpulan yang sesuai dan menginterpretasi hasil yang didapat. Dengan kata lain statistika beranjak dari pola pikir khusus ke umum sedangkan matematika beranjak dari pola pikir umum selanjutnya ke hal-hal yang khusus.
Kedua, matematika menyajikan abstraksi sedangkan statistika memberikan wawasan dengan penginterpretasikan situasi nyata. Matematika merupakan ilmu yang abstrak, pada awalnya mungkin terkesan nyata tetapi pada akhirnya matematika akan cenderung abstrak. Sedangkan statistika lebih cenderung ke kejadian nyata seperti untuk mengetahui berapa jumlah penduduk yang bekerja dan merasa puas dengan pekerjaannya, mengetahui jumlah prosentasi ikan yang ada di lautan, kita tidak bisa menggunakan perhitungan yang tepat karena kita hanya bisa mengkira-kirakan/menginterpretasikan dari contoh kecil yang didapat/diambil.
Ketiga, matematika dan statistika berbeda dalam penggunaan bilangan. Matematika melihat bilangan sebagai bagian dari operasi, generalisasi, dan abstraksi sedangkan statistika memandang bilangan yang dihubungkan dengan situasi nyata, sehingga penting dalam pembuatan pemodelan dan mengambilan penalaran serta keputusan.

D.    Orientasi Statistikawan dan Matematikawan 
1.      Konsensus pada Pengajaran
Statistikawan memiliki standar akademik sebagai sebuah konsesus yang jelas pada pentingnya materi apa yang harus diajarkan pada pemula. Seperti Scheaffer (1977), terkait dengan materi kuliah pengenalan statistika, menyatakan bahwa statistikawan memiliki persetujuan yang lebih dekat hari ini dari waktu lalu, berbeda dengan reformasi kalkulus diantara para matematikawan.
Program doctor dalam statistika jarang diperdebatkan, tetapi berevolusi menuju sebuah pola umum dari tiga rel yang sama dari materi inti, yaitu peluang(probability), teori statistis (statistical theory), dan metodologi (generally both classical and computer intensif) relatif baru.
Walaupun dalam menanggapi permintaan the National Council of Teachers of Mathematics, untuk mengomentari naskah revisi dari standar yang penting kurangnya consensus diantara matematikawan dapat dilihat dari pertentangan pernyataan diantara kelompok matematikawan bahwa kita bekerja keras dan sukses untuk mendapatkan consensus pada laporan kita.   Penyebab dari Peminat program studi statistika meningkat serta consensus pada pengajaran yang muncul tidak banyak diragukan lagi penyebabnya, tetapi kedua kecenderungan yang terkait pada pertumbuhan penghargaan bahwa statistika adalah sebuah sujek yang memiliki tujuan untuk menyelesaikan masalah dunia nyata.

2.                   Kaitan pada banyak bidang
            Matematikawan dapat dinilai tertarik oleh keindahan abstrak subjek mereka, dimana Bertrand Russel mencirikan sebagai suatu yang dingin dan keras, seperti keindahan dari sebuah patung. Matematikawan menjadi terkenal karena keengganan berbicara dengan penelitian dalam disiplin lain. Walaupun sebuah panel dari matematikawan paling senior menyetujui bahwa komunikasi antara ilmuwan matematis dan ilmuwan lain sangat diinginkan di seluruh dunia (National Science Foundation, Report of the Senior Assessment Panel for the International Assessment  of the U.S Mathematical Science, document  NSF 95-98, Washington, DC, 1998 dalam Moore & Coob,[nd]).
            Sangat jelas  dari kebanyakan statistikawan bahwa kerja statistis dalam sector privat hampir seluruhnya interdisipliner, terpusat pada kebutuhan percobaan klinis, penelitian pasar, atau proses peningkatan industry daripada perkembangan internal dalam statistika sendiri.  Meskipun statistikawan telah berwawasan keluar lebih banyak daripada matematikawan diseluruh abad terakhir, satu-satunya abad keberadaannya sekarang sebagai dua bidang terpisah. Kondisi saat ini, energy dan kaitan bermanfaat untuk mata pelajaran lain adalah perkembangan yang relative baru, yang berutang banyak pada komputer. Praktik statistika merasakan pengaruh mendalam dari kehadiran komputer. Sekarang, kita banyak melakukan analisis dengan cepat, sehingga mungkin untuk menganalisis data lebih dari satu cara dan membandingkan hasilnya. Hal ini disebut metode ellips oleh Tiro dan Sukarna (2013).
            Statistikawan akademik akhirnya merespon perubahan dalam praktik professional karena pentingnya kerja non-akademik pada bidang statistika dan tradisi konsultasi formal di kampus. Statistika akademik pada tahun 1950 dan 1960-an melihat lebih dalam dan berharap bahwa inferensi luar praktik statistika adalah lebih jauh terlihat sekarang. Salah satu contoh yaitu berpuluh-puluh tahun yang lalu para pendukung Bayesian bekerja untuk menunjukan bahwa pendekatan mereka memiliki sifat yang diinginkan yang tidak dimiliki oleh metode non-Bayesian. Sebaran Bayesian posterior terlalu sulit untuk dihitung dalam pengaturan terapan walau menyederhanakan kerumitan. Komputasi berkecepatan tinggi memungkinkan untuk meninjau tantangan penelitian akademis. Dalam decade terakhir, Monte Carlo Rantai Makrov dan metode intensif computer lainnya telah membuat perhitungan sebaran Bayesian posterior jauh lebih otomatis. Metode Bayesian sekarang semakin digunakan dalam praktik, dan perhitungan Bayesian telah menjadi penelitian khusus yang aktif.

E.     Sinergi antara Statistika dan Matematika
1.    1.  Materi pembelajaran sarjana
            Statistikawan tergantung dan peduli pada program sarjana dalam matematika. Meskipun American Statistical Association (ASA) telah membuat suatu inisiatif untuk memperkuat program sarjana dalam statistika, ini tidak sama sekali mengurangi pentingnya sarjana matematika untuk statistika. Demikian pula sebaliknya, seorang mahasiswa menuju salah satu program pascasarjana yang lebih baik dalam statistika harus telah mengambil setidaknya tujuh mata kuliah matematika, yaitu tiga dalam kalkulus, ditambah masing-masing aljabar linear, teori peluang, statistika matematis dan analisis riil.

2.      Tujuan pembelajaran sarjana
            Pertumbuhan pendaftaran mahasiswa statistika merupakan bagian dari pola yang lebih besar, dengan pertumbuhan paralel dalam ilmu computer dan ekonomi. Peningkatan gabungan tersebut di daerah-daerah lebih dari penurunan dalam pendaftaran mahasiswa statistika. Stau tanggapan langsung denga matematikawan mengangkat bahu sebagai bagian pola dari pergeseran kea rah vokasional (vocationalism) yang tidak layak dalam the Liberal Arts. Sebagai ilustrasi, siswa menerima produk akhir, tetapi tidak berpartisipasi dalam proses menghasilkan produk itu. Apa yang ditawarkan statistika dan metode kuantitatif lain, dan tidak oleh matematika tradisional adalah sering lebih banyak pengalaman dengan proses mencari pola pada tingkat abstraksi rendah sebelum merumuskan pernyataan yang lebih abstrak kemudian menilai kesahihannya.
            Titik kunci untuk argument ini bahwa matematikawan dan statistikawan berbagi komitmen untuk sebuah proses pencarian pola perambatan dan pengujian yang beroperasi pada tingkat mendalam meskipun ada perbedaan. Matematikawan yang peduli tentang mengajar sedang berjuang dengan berbagai masalah, diantara perang teknologi, konteks terapan dan struktur prasyarat mata kuliah yang berkaitan satu sama lain. Statistikawan yang peduli tentang mengajar menghadapi pertanyaan parallel, tetapi karena komputasi lebih menjadi fokus utama yang dilakukan statistikawan, pengajaran computer mulai berubah pendekatan untuk mengajar dalam statistika jauh lebih awal dan lebih mendalam daripada di dalam matematika. 

F.     Peranan Matematika dalam Statistika
Statistika seperti fisika dan ekonomi tetapi tidak seperti aljabar topologi atau teori peluang, nilai-nilai pemahaman matematis sebagai cara untuk mencapi tujuan, bukan tujuan itu sendiri.  Seperti fisika dan ekonomi , tetapi tidak seperti bagian matematika, statistika memiliki subjek sendiri  terlepas dari matematika.
Kita tidak menyangkal bahwa ketersediaan dan digunakannya secara luas metode statistika adalah baik untuk ilmu pengetahuan dan masyarakat secara keseluruhan. Tetapi ada biaya untuk kebaikan ini. Elaborasi studi menggunakan statistika yang kompleks, bila dilakukan tanpa banyak latar belakang dalam berpikir matematis atau statistis, rentang terhadap kesalahan yang tersembunyi dalam rincian yang mengerikan.
Statistika dibedakan dari hanya menghitung (computing) dengan menggunakan model matematis secara luas. Inferensi statistika klasik sebagian besar didasarkan pada model linear umum yang menggabungkan geometri Euclidean dimensi-n untuk struktur dengan sebaran Gaussian untuk variasi model. Sejarah baru statistika dipelajari dengan contoh dimana struktur matematika yang ada memberikan pemahaman baru yang kuat dan elegan. Dengan demikian, proses mencari tingkat mencari keumuman alami menyatukan koleksi beragam contoh yang memiliki hubungan yang tidak pernah terlihat jelas sebelumnya. Penggunaan geometri diferensial untuk memahami sebaran adalah contoh yang baik. Selain itu, contoh yang lebih canggih untuk menggambarkan bahwa pengetahuan matematika sering diperlukan, seperti pertimbangkan untuk menguji kebebasan (independence) baris dan kolom peubah dalam tabel silang dua arah. Misalnya untuk menguji hubungan antara hari ulang tahun dan hari kematian.

G.    Manfaat Statistika dan matematika dalam bidang ilmu

1.      Manfaat Statistika dalam Analisis Hasil Penelitian

Dalam berbagai penelitian, kita sering melihat tampilan angka-angka statistika. Pertanyaan yang muncul adalah Apa manfaat statistika dalam penelitian apakah setiap penelitian harus menggunakan statistika? Jawabannya adalah bisa iya bisa tidak. Jawaban mantap iya jika kita akan melakukan penelitian secara kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif, statistik merupakan metode utama yang digunakan untuk melakukan generalisasi terhadap hasil penelitian. Ketika seorang peneliti akan menarik kesimpulan umum menjadi lebih luas, maka di saat itu statistik sangat diperlukan. Sebagai contoh, peneliti hanya melakukan penelitian di beberapa provinsi, sementara dia ingin menarik kesimpulan ke seluruh indonesia, maka dalam hal ini statistik sangat diperlukan. Angka statistik sangat berguna dalam melakukan generalisasi terhadap sebuah fenomena. Sebagai contoh, efek suatu obat kadang memiliki dampak yang berbeda-beda terhadap pasien. Untuk mengambil kesimpulan atas kejadian tersebut maka ukuran statistik dapat menggambarkan dengan baik. Misalnya dari 30 pasien yang menggunakan obat tertentu, 25 diantaranya merasakan efek positif, sisanya tidak. Dengan statistik, peneliti dapat mengetahui berapa persentase efek obat tersebut.
Dalam beberapa penelitian kualitatif, manfaat statistika tidak terlalu terlihat. Kesimpulan dari penelitian lebih banyak mengandalkan kedalaman analisis dari peneliti. Angka statistik dalam suatu peristiwa kadang bukan menjadi pertimbangan utama. Suatu kajian dalam penelitian studi kasus misalnya, penelitian seperti ini kadang peneliti cukup mengkaji kasus-kasus yang ada hubungannya saja dengan topik penelitian. Terlebih pada penelitian kualitatif etnografi, seberapa jauh peneliti dapat menggali nilai atau budaya suatu masyarakat, maka penelitian tersebut dianggap sudah berhasil. Penelitian tersebut tidak berbicara seberapa banyak dan representatif, namun lebih kepada seberapa dalam kajiannya.
Kekurangan penelitian tanpa memanfaatkan angka statistika adalah penelitian tersebut tidak dapat ditarik kepada kesimpulan yang lebih luas. Hasil dari penelitian tersebut terbatas kepada objek penelitian yang dibatasi waktu dan tempat penelitian. Sebuah kesimpulan penelitian dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain. Namun demikian, penelitian seperti ini pun tetap diperlukan.
Berbeda dengan penelitian kualitatif, pada penelitian kuantitatif manfaat ilmu statistika begitu jelas terlihat. Bahkan tanpa ilmu statistika, sebuah penelitian kuantitatif dianggap kurang valid. Mengapa demikian? karena dalam penelitian kuantitatif, peneliti mengambil sebagian sampel secara random dari jumlah populasi yang sangat banyak. Berdasarkan jumlah sampel yang lebih sedikit tersebut, kesimpulan penelitian di-generalisasi. Ilmu statistika adalah ilmu yang powerful dalam melakukan generalisasi. Inilah yang membedakan ilmu statistika dengan ilmu matematika. Jika peneliti melakukan penelitian terhadap keseluruhan populasi, maka peneliti cukup menghitung secara matematis saja. Namun, jika peneliti hanya mengambil sebagian sampel, maka perlu dilakukan estimasi atas nilai populasi. Ilmu statistik menghitung tingkat ketepatan estimasi berdasarkan distribusi probabilitas dan nilai error.
Prasyarat utama bahwa peneliti dapat mengambil manfaat dari ilmu statistik adalah sampel diambil melalui teknik probability sampling. Ketika sampel diambil melalui proses randomisasi, baik secara simple random, systematic sampling, cluster sampling maupun proportionate sampling, maka unit sampel akan memiliki probabilitas yang sama untuk terambil. Probabilitas dari unit sampling itu akan dibentuk dalam distribusi probabilitas yang mana hasilnya akan dibandingkan dengan norma standar distribusi probabilitas. Melalui nilai distribusi probabilitas inilah, sebuah parameter populasi dapat diestimasi dengan baik.
Prinsip dasarnya adalah dimana ada uncertainty dan berlaku secara random, maka kita dapat mengambil manfaat ilmu statistika dengan baik untuk memprediksi nilai/parameter dari populasinya.

2.      Manfaat matematika dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Matematika merupakan ilmu dasar yang sangat diperlukan untuk landasan bagi teknologi dan pengetahuan modern. Disamping itu, Matematika memberikan ketrampilan yang tinggi pada seseorang dalam hal daya abstaksi, analisis permasalahan dan penalaran logika. Dengan demikian Matematika berfungsi untuk membantu mengkaji alam sekitar sehingga dapat dikembangkan menjadi teknologi untuk kesejahteraan umat manusia. Masalah - masalah yang timbul dalam sektor pertanian, industri, ekonomi dan kesehatan juga dapat dipecahkan dengan pendekatan - pendekatan matematis.
Seorang matematikawan tahun 1994, John Nash adalah pemenang hadiah Nobel dalam bidang ekonomi, dia diakui kepeloporannya dalam memperkenalkan pendekatan dan metode matematika dalam ekonomi. Pakar matematika terapan lainnya, herberk Hauptman Ph.D. bahkan memmperoleh hadiah Nobel dalam bidang kimia pada tahun 1985 karena kontribusinya dalam bidang kristtalografik dengan memanfaatkan matematika untuk mengidentifikasi kristal.
Dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah menyebar ke setiap aspek kehidupan. Hampir seluruh dimensi kehidupan senantiasa disertai dengan berbagai kemudahan, sebagai buah dari keberhasilan bidang teknologi ini. Kemudahan yang hampir tidak mengenal batas ini semakin mengukuhkan bahwa dunia yang kita diami ini seakan tak memiliki dinding pembatas atau bahkan tembok pemisah sekalipun. Akses yang semakin mudah dan kesempatan yang semakin murah, di tengah-tengah jaman yang senantiasa berubah, menyebabkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi bagai dua obyek yang saling berlarian. Perkembangan keduanya senantiasa sulit untuk dikejar, jika tidak disertai dengan upaya yang sungguh- sungguh dan perencanaan yang amat matang.
Kontribusi Matematikawan Muslim Matematika Arab dapat dibagi ke dalam 4 kategori: Aritmatika, yang dianggap merupakan turunan dari India dan didasarkan pada prinsip posisi. 2. Aljabar, meskipun berasal dari Yunani, Hindu dan sumber-sumber lain di Babylonia, akan tetapi di tangan para pakar Muslim diubah menjadi mempunyai karakteristik baru dan lebih sistimatis. 3. Trigonometri, dengan ramuan utama dari Yunani, tetapi oleh bangsa Arab dan ditangani menurut cara Hindu, menjadi mempunyai lebih banyak fungsi-fungsi dan rumus-rumus. Kategori ini menjadi dikenal karena peran ibn-Yunus (meninggal tahun 1008) dan Alhazen, keduanya dari Mesir, mengenalkan rumus 2cos x cos y = cos (x + y) + cos (x - y). Salah satu rumus penjumlahan ini yang sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan matematika pada umumnya dan trigonometri pada khususnya pada abad 16, sebelum ditemukan logaritma. 4. Geometri yang juga berasal dari Yunani tetapi di tangan bangsa Arab digeneralisasi di sana-sini sampai mengkristal seperti bentuknya sekarang ini. Kategori ini, setelah era Alhazen, dikembangkan ilmuwan Timur tapi oleh orang Barat lebih dikenal sebagai penyair, yaitu Omar Khayyam.
Saat ini, ilmu pengetahuan, khususnya matematika, berkiblat ke negeri Barat (Eropa dan Amerika). Kita hampir tidak pernah mendengar ahli matematika yang berasal dari negeri Timur (Arab Muslim, India, Cina). Yang paling populer kita dengar sebagai matematikawan Arab Muslim yang mempunyai kontribusi terhadap perkembangan matematika adalah Al-Khawarizmi, dikenal sebagai bapak Aljabar, memperkenalkan bilangan nol (0) sebagai tempat dalam basis sepuluh (desimal), dan penerjemah karya- karya Yunani kuno. Konsep bilangan nol telah berkembang sejak zaman Babilonia danYunani kuno, yang pada saat itu diartikan sebagai ketiadaan dari sesuatu. Konsep bilangan nol dan sifat-sifatnya terus berkembang dari waktu ke waktu. Apakah benar hanya itu kontribusi negeri-negeri timur (khususnya umat Islam) terhadap perkembangan matematika? Generasi penerus Al-Khawarizmi, misalnya Al-Mahani (lahir tahun 820), Abu Kamil (lahir tahun 850) memusatkan penelitian pada aplikasi-aplikasi sistematis dari aljabar. Misalnya aplikasi aritmetika ke aljabar dan sebaliknya, aljabar terhadap trigonometri dan sebaliknya, aljabar terhadap teori bilangan, aljabar terhadap geometri dan sebaliknya. Penelitian-penelitian ini mendasari penciptaan aljabar polinom, analisis kombinatorik, analisis numerik, solusi numerik dari persamaan, teori bilangan, dan konstruksi geometri dari persamaan.

DAFTAR PUSTAKA







Tiro, Muhammad arif & suwardi A.2014.Fisafat statistika.Makassar:Andira Publisher.



0 Komentar:

Post a Comment

Contact

Get in touch with me


Adress/Street

12 Street West Victoria 1234 Australia

Phone number

+(12) 3456 789

Website

www.johnsmith.com